Jumat, 21 Juni 2024

Menggapai Hidayah di Puncak Gunung


Ustaz Ahmad, seorang pendakwah muda, telah bertekad untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh pelosok negeri. Setelah beberapa tahun berdakwah di kota-kota besar, hatinya tergerak untuk pergi ke sebuah desa terpencil di kaki gunung Merbabu. Desa itu dikenal dengan nama Desa Suroloyo, sebuah desa yang masih kental dengan adat dan tradisi lokal.

Ahmad telah mendengar banyak cerita tentang desa ini, tempat yang penuh tantangan dan medan yang sulit ditempuh. Meski demikian, tekadnya tak pernah goyah. Dengan berbekal doa dan semangat, ia memulai perjalanan panjang dari kota menuju desa tersebut.

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, akhirnya Ahmad tiba di Desa Suroloyo. Desa ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang memukau: hutan hijau, sawah terasering, dan pegunungan yang menjulang tinggi. Warga desa menyambutnya dengan ramah, namun terlihat jelas bahwa mereka masih memegang erat tradisi nenek moyang mereka.

Ahmad tinggal di rumah Pak Budi, seorang tetua desa yang sangat dihormati. Pak Budi bercerita tentang kepercayaan dan kebiasaan warga desa yang masih banyak dipengaruhi oleh animisme dan dinamisme. Ahmad mendengarkan dengan seksama, sambil merencanakan strategi dakwah yang tepat.

Ahmad mulai berbaur dengan warga desa. Ia membantu mereka di sawah, ikut serta dalam kegiatan gotong royong, dan sering mengadakan pertemuan kecil di rumah Pak Budi. Ahmad tidak langsung mengajarkan ajaran Islam secara frontal, tetapi ia lebih banyak menunjukkan keteladanan melalui tindakan.

Lambat laun, kehadiran Ahmad mulai dirasakan manfaatnya oleh warga desa. Ia memberikan bantuan medis sederhana, mengajari anak-anak membaca dan menulis, serta memberikan solusi atas beberapa masalah yang dihadapi warga. Ahmad menjadi sosok yang dihormati dan dicintai oleh warga desa.

Setelah beberapa bulan tinggal di Desa Suroloyo, Ahmad merasa saat yang tepat untuk memulai dakwahnya secara lebih terbuka. Ia mengajak Pak Budi dan beberapa warga lain untuk berkumpul dan mendengarkan ceramah singkatnya tentang keindahan Islam dan pentingnya keimanan kepada Allah SWT.

Ahmad menyampaikan dakwahnya dengan penuh kelembutan dan hikmah. Ia mengaitkan ajaran Islam dengan nilai-nilai kebaikan yang sudah ada dalam tradisi mereka. Perlahan namun pasti, beberapa warga mulai tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang Islam.

Suatu hari, Ahmad mengajak beberapa warga untuk mendaki puncak gunung Merbabu. Di puncak gunung itu, Ahmad mengajak mereka merenung dan melihat kebesaran ciptaan Allah SWT. Ia berbicara tentang tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, dan betapa kecilnya manusia di hadapan-Nya.

Perjalanan mendaki gunung itu menjadi momen yang sangat berkesan bagi banyak warga. Beberapa dari mereka merasakan hidayah Allah masuk ke dalam hati mereka. Mereka mulai memahami pentingnya beribadah dan mengimani Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga Desa Suroloyo yang memeluk Islam. Desa yang dulunya kental dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, perlahan berubah menjadi desa yang islami. Masjid sederhana pun dibangun di tengah desa, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Ahmad merasa bahagia melihat perubahan yang terjadi di desa tersebut. Ia menyadari bahwa dakwah tidak hanya tentang menyampaikan ajaran agama, tetapi juga tentang merangkul, memahami, dan menghargai tradisi lokal sambil membawa mereka kepada cahaya Islam.

Setelah beberapa tahun berdakwah di Desa Suroloyo, Ahmad merasa tugasnya telah selesai. Ia berpamitan kepada warga desa yang telah dianggapnya seperti keluarga sendiri. Warga desa merasa kehilangan, namun mereka berjanji untuk menjaga dan meneruskan ajaran yang telah disampaikan Ahmad.

Ahmad kembali ke kota dengan hati yang penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Ia membawa pulang banyak pelajaran berharga dari pengalamannya di Desa Suroloyo. Perjalanan dakwahnya di puncak gunung Merbabu akan selalu dikenang sebagai perjalanan menggapai hidayah yang penuh berkah.

Setelah kembali ke kota, Ahmad tidak berhenti berdakwah. Ia membagikan pengalaman dan ilmu yang didapatnya kepada pendakwah lainnya. Cerita tentang Desa Suroloyo dan perjalanan menggapai hidayah di puncak gunung Merbabu menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Desa Suroloyo pun terus berkembang. Masjid yang dulu sederhana kini telah diperbesar, dan banyak kegiatan keagamaan rutin diadakan. Warga desa hidup dalam damai dan harmoni, menjalankan ajaran Islam dengan penuh keyakinan dan kebahagiaan.

Perjalanan Ustaz Ahmad menggapai hidayah di puncak gunung Merbabu adalah kisah tentang ketulusan, kesabaran, dan keikhlasan dalam berdakwah. Meskipun perjalanan fisiknya telah berakhir, namun perjalanan spiritual dan dakwahnya akan terus berlanjut, menginspirasi banyak orang untuk berjuang dalam menyebarkan cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia.

Penulis : Muhammad Surya Pangestu

0 komentar:

Posting Komentar

Profil

Tentang Kita

Halo Kami Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, website ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas di Mata Kuliah Manajemen Pers Dakwah. Harapan kami semoga website ini bisa menjadi tempat hiburan dan ketenangan ketika kalian yang sedang lelah dengan hiruk pikuk perkotaan, pekerjaan, perkuliahan, dan aktivitas yang membuat kamu lelah. So enjoy read this article dan tungguin update-an nya di sore hari, See You Sorenians

Alamat:

Cibiru, Jawa Barat

Bacaan Baru:

Selepas Ashar

Nomor Telpon:

082296516186

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.